Haru Suandharu Harapan Sinergi Pemberdayan EKRAF Kota Bandung

United Nations of Educational, Scientific, and Cultural Organization (UNESCO) mengumumkan Kota Bandung sebagai Kota Desain Dunia atau City of Design.

Dengan anugerah tersebut Bandung diterima bergabung dengan jaringan Unesco Creative Cities Network. Penunjukan Kota Bandung disampaikan Direktur Jenderal Unesco Irina Bokova yang mengumumkan penunjukan 47 kota dari 33 negara sebagai anggota baru dari Unesco Creative Cities Network di markas besar Unesco.

Oleh karenanya dalam pertemuan dengan pengusaha muda, aktivis, mahasiswa, dan pelaku seni yang digelar pada Selasa, 15 Oktober 2024, di sebuah kafe di Jalan Brigjen Katamso, Bandung dimana pertemuan tersebut diinisiasi oleh Relawan Hadekeun Bandung, yang diketuai oleh Yandi Purnawijaya, dan dihadiri sejumlah tokoh dari Himpunan Pengusaha Muda (HIPMI), Tangan Di Atas (TDA), Global Entrepreneur Professional (GENPRO), Junior Chamber International (JCI), HD Preneur, serta Forum Ketua Co-Working Space (CWS) se-Kota Bandung.

Dr. H. Haru Suandharu, S.Si., M.Si. Calon Wali Kota Bandung 2025 – 2030 menyampaikan “Saya kira kita berkewajiban melaksanakan visi yang sedang diajukan, untuk mewujudkan Kota Bandung sebagai kota kreatif yang maju. Kita akan mendorong berbagai pertunjukan, pagelaran, bisa dilaksanakan di Bandung. Terus kerja sama dengan UMKM, supaya mereka punya event, punya momentum untuk memajukan usaha mereka,” katanya, Selasa (15/10/2024).

Dunia ekonomi kreatif tentu akan beriringan dengan kewirausahaan, Haru Suandharu sendiri menginginkan generasi muda dapat bergairah dalam mengembangkan inovasi dan kreativitasnya, dan hal ini juga menjadi satu di antara target jika Haru Suandharu bersama R. Dhani Wirianata terpilih menjadi Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bandung 2025 – 2030 yaitu mempermudah dunia perizinan usaha untuk anak muda di Kota Bandung

Bagi Haru Suandharu, dia sendiri sudah menyaksikan bagaimana proses perizinan usaha itu bisa dilakukan secara mudah, sehingga jangankan generasi muda bahkan, itu bisa dilakukan oleh kelompok penggerak ibu-ibu pemberdayaan dan kesejahteraan keluarga (PKK).

Selain membuat dan memperkuat kebijakan kemudahan perizinan usaha, untuk membangun ekosistem pemberdayaan ekonomi kreatif dan kewirausahaan juga harus melakukan pembenahan terhadap variabel – variabel yang mendukung ekosistem ekonomi kreatif dan kewirausahaan tumbuh dan kuat sehingga Haru Suandharu menyampaikan “Jadi harus berbenah. Sampah harus kita selesaikan, kemacetan lalu lintas, perparkiran, dan banyak disampaikan tadi masalah premanisne yang harus kita kurangi atau kita tekan. Karena itu bisa merugikan iklim berusaha di Kota Bandung,”

Haru Suandharu Harapan Sinergi Pemberdayan EKRAF Kota Bandung sebagai judul artikel yang HD Preneur angkat ini bukanlah hanya bentuk kampanye semata, profil Bapak Haru Suandharu yang pernah menjadi anggota DPRD Provinsi Jawa Barat dan beliau sebagai Akademisi benar – benar akan menjadi harapan akan sinergi pemberdayaan EKRAF Kota Bandung yang tidak meninggalkan satu pun pelaku ekonomi kreatif dan wirausaha untuk tumbuh bersama ekonomi Kota Bandung

Share On:

Subscribe to our

weekly email newsletter!

Subscription Form